Malam Berkabung di Parungpanjang: Warga Serukan Solidaritas Atas Korban Ke-195 Jalur Tambang

Bogor,KontradiktifNews.com Ratusan masyarakat Parungpanjang mengenakan pakaian serba hitam, membawa lilin, dan menaburkan bunga dalam aksi bertajuk Malam Berkabung sebagai bentuk solidaritas atas korban meninggal dunia dalam kecelakaan truk tambang yang terjadi pada Sabtu malam, 31 Mei 2025. Aksi digelar pada Minggu malam (1/6) pukul 19:30 WIB di depan Kantor Kecamatan Parungpanjang.

Aksi ini merupakan respons spontan atas kepergian salah satu warga yang dikenal dekat oleh masyarakat. “Korban bukan hanya angka. Dia kawan kami, teman ngopi. Kami benar-benar berkabung,” ujar salah satu warga Parungpanjang yang enggan disebutkan namanya.

Dalam enam tahun terakhir, jalur tambang Parungpanjang telah merenggut sedikitnya 194 nyawa. Dengan kejadian terbaru ini, jumlah korban meningkat menjadi 195 orang. Warga menyampaikan bahwa keresahan terhadap kondisi lingkungan dan keselamatan sudah dirasakan bersama sejak lama.

“Masyarakat sekarang lebih peka, lebih berani bersuara. Keresahan ini kami rasakan sama-sama,” lanjutnya.

Salah satu tuntutan utama yang kembali disuarakan warga adalah percepatan pembangunan jalur khusus tambang. Mereka menegaskan bahwa proyek tersebut sudah tidak bisa lagi ditunda. “Enggak bisa di-ngaret-ngaretin lagi. Itu harga mati. Jalur khusus harus segera direalisasi karena itu salah satu solusi konkret,” tegas narasumber.

Selama ini, menurut warga, pemerintah dianggap tidak hadir secara nyata dalam menyelesaikan persoalan tambang yang menimbulkan banyak korban. “Pemerintah seperti membiarkan keadaan ini. Negara harus hadir, bukan cuma wacana kosong yang sudah bertahun-tahun kami dengar, tapi tidak pernah ada realisasinya,” ujar warga lainnya yang turut dalam aksi.

Selain menyalakan lilin dan tabur bunga, warga juga menggelar orasi dan pembacaan puisi yang merefleksikan keresahan dan kemarahan mereka terhadap kondisi yang tak kunjung membaik.

Aksi Malam Berkabung menjadi simbol duka sekaligus perlawanan terhadap sistem yang dianggap gagal melindungi keselamatan warga. Warga berharap tragedi ini menjadi momen penting bagi pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata demi keselamatan dan masa depan Parungpanjang.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *